Kalibamamase, 9 Agustus 2025 — Matahari belum terlalu tinggi ketika suara tawa dan cangkul yang menghantam tanah mulai terdengar dari halaman Masjid Fastbiqul Khairat, Desa Kalibamamase. Di antara debu dan aroma tanah basah, puluhan warga, mahasiswa KKN-T UIN Palopo, dan perangkat desa bekerja bahu-membahu menggali tanah.

Bagi mereka, hari Sabtu ini bukan sekadar akhir pekan. Ini adalah momen kebersamaan untuk membangun sumur yang akan menjadi sumber air bersih bagi jamaah masjid. “Kami merasa sangat bersyukur warga desa bersama Mahasiswa KKN UIN Palopo dan Pemdes Kalibamamase bergotong royong membuat sumur untuk keperluan ibadah,” tutur salah satu pengurus masjid dengan senyum tulus.

Di sudut halaman, Kepala Desa Kalibamamase memantau jalannya pekerjaan sambil sesekali berbincang dengan warga. Di sisi lain, Kepala Dusun Kaliba Duri dan Siporannu turut memberi semangat. Terik matahari yang mulai menyengat tak memadamkan antusiasme. Mahasiswa KKN-T bergantian mengangkat ember berisi tanah, sementara bapak-bapak desa merapikan lubang sumur yang semakin dalam.

Bagi masyarakat Kalibamamase, gotong royong ini lebih dari sekadar pembangunan fisik. Ini adalah pengikat hati, pengingat bahwa di tengah keterbatasan, kekuatan terbesar mereka adalah kebersamaan. Sumur yang kelak mengalirkan air, akan menjadi simbol persaudaraan dan kepedulian yang tak lekang oleh waktu.

Ketika senja tiba, pekerjaan belum sepenuhnya selesai. Namun, wajah-wajah lelah itu tampak puas. Mereka tahu, setiap tetes keringat hari ini adalah investasi untuk keberkahan esok. Dan di Masjid Fastbiqul Khairat, kebersamaan hari ini akan terus hidup dalam setiap basuhan wudhu.